Sabtu, 28 Januari 2012

Mata Kuliah KB : Kontrasepsi Kondom



1.    PENGERTIAN KONTRASEPSI
Kontrasepsi merupakan cara menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma (Depkes RI, 1999). Upaya tersebut dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanen. Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah mencegah terjadinya konsepsi dengan memakai cara, alat, atau obat-obatan

2.    PENGERTIAN KONDOM
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks, berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung sperma.

3.    SEJARAH KONDOM
  • Masih belum jelas dari mana kata "kondom" berasal. Ada yang menduga kata itu berasal dari sebuah kota bernama Condom yang terletak di provinsi Gascony, sebelah barat daya Perancis. Pria-pria dari kota Condom ini terkenal dengan sifatnya yang menyukai seks.
  • Pendapat lain mengatakan kata  kondom diambil dari nama Dr.Condom, seorang dokter asal Inggris pada pertengahan tahun 1600, ia yang mula-mula mengenalkan corong untuk menutupi penis untuk melindungi King Charles II dari penularan penyakit kelamin
  • Kondom di abad 17 berbentuk tebal dan dibuat dari usus binatang, selaput ikan atau bahan linen yang licin. Namun karena kondom dipandang mengurangi kenikmatan seksual dan tidak selalu manjur mencegah penularan penyakit (akibat penggunaan berulang kali tanpa dicuci), kondom pun menjadi tidak populer dan jadi bahan olok-olok.

4.    JENIS KONDOM
      a. Kondom Pria
b. Kondom Wanita

Berikut jenis-jenis kondom yang banyak beredar di pasaran :
1. Kondom dengan aroma dan rasa.
2. Kondom berulir (Ribbed Condom)
3. Kondom ekstra tipis (Extra Thin Condom)
4. Kondom bintik (Dotted Condom)
5. Kondom ekstra pengaman (Extra Safe Condom)
6. Kondom wanita (Female Condom)
7. Kondom twist
8. Kondom getar (Vibrating Condom)
9. Kondom baggy
10. Kondom dengan tambahan obat kuat (Condoms
with extra strong medicine)

5.    GAMBARAN FISIK KONDOM


6.    CARA KERJA KONDOM
n         Pria memakai kondom di penis ketika ereksi → menghentikan aliran sperma ke dalam saluran vagina → mencegah pertemuan ovum dan sperma.
n         Perempuan memakai kondom wanita dalam vagina → memblokir aliran sperma masuk ke vagina.
n         Kondom ada dalam ukuran yang berbeda dan harus dipasang dengan benar → perlindungan yang memadai. Sebuah kondom longgar memungkinkan sperma untuk menyelinap keluar,  dan sebuah kondom ketat akan bobol.

7.    INDIKASI
            1. Kontrasepsi :
                Pada masa laktasi sebelum pil sampai air susu kurang, pasca vasektomi.
2. Pencegahan :
- S
TD
- Ejakulasi praecox
- Vagina kering (pakai kondom berminyak)
- Allergi terhadap sperma/semen (urticaria, reaksi anaphylaxis).

8.    KONTRA INDIKASI
Allergis terhadap kondom

9.    EFEKTIVITAS
     Angka kegagalan :
- Teoritis : 3%, praktis
: 5 -20%.
    Sebab-sebab kegagalan :
1. Memakai kondom yang sudah bocor.
2. Kondom robek waktu coitus.
3. Semen tertumpah melalui leher kondom.
4. Kondom tertinggal di dalam vagina oleh karena penis baru dikeluarkan setelah kendor.
5. Tidak memakai kondom sejak permulaan.
6. Hanya memakai kondom bila istri disangka berada dalam masa subur.

10.  KEUNTUNGAN
         Keuntungan sebagai alat kontrasepsi :
1. Efektif bila digunakan dengan benar
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak mengganggu kesehatan klien.
4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
5. Murah dan dapat dibeli secara umum.
       6. Mudah dipakai
7. Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan khusus.
8. Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda
        Keuntungansebagai alat non kontrasepsi.
1. Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB.
2. Dapat mencegah penularan IMS.
3. Mencegah ejakulasi dini.
4. Membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan
    karsinogenik eksogen pada serviks).
5. Saling berinteraksi sesam
a pasangan.

11.  KEKURANGAN
       1. Efektifitas tidak terlalu tinggi.
       2. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
       3. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung).
       4. Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi.
       5. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual.
       6. Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum.
       7. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah

12.  EFEK SAMPING


13.  WAKTU PEMASANGAN KONDOM
  • Bila hubungan seksual dilakukan pada saat istri sedang dalam masa subur.
  • Bila istri tidak cocok dengan semua jenis alat/metode kontrasepsi.
  • Setelah vasektomi kondom perlu dipakai sampai enam minggu.
  • Sementara menunggu penggunaan metode/alat kontrasepsi lainnya.
  • Bagi calon peserta Pil KB yang sedang menunggu haid
  • Apabila lupa minum pil KB dalam jangka waktu lebih dari 36 jam.
  • Apabila salah satu dari pasangan suami istri menderita Penyakit Menular Seksual    termasuk HIV/AIDS
  • Dalam keadaan tidak ada kontrasepsi lain yang tersedia atau yang dipakai pasangan suami istri
  • Sementara menunggu pencabutan implant/susuk KB/alat ontrasepsi bawah kulit,     bila batas pemakaian implant telah habis.

14.  CARA PEMAKAIAN KONDOM
            a. KONDOM PRIA
1.     Tekanlah ujung kondom antara ibu jari dan jari telunjuk untuk mengeluarkan udara yang terperangkap pada moncong kondom
2.     Letakkan kondom di atas penis dengan satu tangan dan menarik karet kondom ke bawah dengan tangan lain. Bila penis tidak disirkumsisi (hitan) tarik ke belakang terlebih dulu preputium (kulit yang membalut ujung penis)
3.     Periksa semua batang penis harus terbalut kondom sampai kepangkalnya. Setelah mencapai klimaks (ejakulasi) segera keluarkan penis dari vagina.
b. KONDOM WANITA
1.    Pegang kondom pada ujung yang tertutup, tekan  cincin bagian dalam antara ibu jari dan jari tengah
2.     Sambil tetap mencekal cincin dalam tersebut, masukan kondom dengan lembut ke dalam vagina hingga teraba tulang pubic
3.     Biarkan sekitar 1 inch (2.54 cm) karet kondom terletak di luar vagina. Lalu periksa cincin luar kondom agar menyembul pada permukaan bibir vagina (labia)
15.  TEMPAT MEMPEROLEH KONDOM
            Kondom dapat diperoleh di:
  1. Apotik
  2. Klinik KB
  3. Pos KB Desa
  4. Toko Obat
  5. Pasar Swalayan
  6. Vending Machine Kondom.
  7. Puskesmas/pustu
  8. PPKBD/sub PPKBD

Jumat, 27 Januari 2012

PEMBERIAN ASI SAAT IBU BEKERJA


ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin, mineral, dan ASI yang diperah (Menurut WHO).
Bayi yang tidak mendapatkan ASI memiliki resiko 6 kali lipat meninggal pada tahun pertama kehidupannya.

Komposisi ASI :
  1. Antibody
  2. Hormon
  3. Antivirus
  4. Antialergi
  5. Antiparasit
  6. Faktor pertumbuhan
  7. Enzim
  8. Mineral
  9. Vitamin
  10. Lemak
  11. DHA/ ARA
  12. Karbohidrat
  13. Protein
  14. Air
Komposisi susu formula :
  1. Mineral
  2. Vitamin
  3. Lemak
  4. DHA/ ARA
  5. Karbohidrat
  6. Protein
  7. Air
Pemberian ASI dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Secara langsung, yaitu dengan menyusui bayi
2. Secara tidak langsung, dengan cara memerah ASI, lalu ASI perahan ini yang akan diberikan kepada bayi
Manfaat memerah ASI :
1. Tetap dapat memberikan ASI eksklusif saat bekerja
2. Mempertahankan produksi ASI dengan pengosongan payudara
3. Mencegah puting dan areola menjadi terlalu kering atau lecet
4. Mengurangi kepenuhan agar bayi dapat melekat dengan baik
5. Mengurangi payudara bengkak

Cara Memerah Asi Menggunakan Tangan :
1. Mencuci tangan sebelum memerah ASI
2. Duduk atau berdiri dengan rileks dan nyaman
3. Pegang wadah bersih dekat ke payudara
4. Letakkan ibu jari di atas puting dan areola dan jari telunjuk pada bagian bawah puting dan areola bersamaan dengan ibu jari dan jari lain menopang payudara
5. Tekan ibu jari dan jari telunjuk ke arah dada, jangan terlalu kuat agar tidak menyumbat aliran susu
6. Tekan sampai teraba pada sinus laktiferus, tempat tampungan ASI di bawah areola
7. Tekan dan lepas. Kalau sakit berarti tekniknya salah. ASI akan mengalir bila refleks oksitosinnya aktif. Apabila pada mulanya ASI tidak keluar, jangan berhenti, setelah beberapa kali ASI akan keluar
8. Tekan dengan cara sama di sisi sampingnya untuk memastikan memerahnya dari semua segmen payudara
9. Hindari mengelus jari pada kulit payudara tetapi sebaiknya seperti menggelinding
10. Hindari memencet puting karena hal ini akan menimbulkan perlukaan pada puting payudara
11. Perah ASI selama 20-30 menit sampai ASI berkurang pada satu payudara, lalu pindah ke payudara satu lagi, demikian terus bergantian
Batas waktu penyimpanan ASI perah :
· Pada suhu kamar (kurang lebih 19-25derajat C) selama kurang lebih 6 – 8 jam
· Di dalam lemari pendingin (suhu 4 derajat C) selama 24-48 jam
· Di dalam lemari pembeku (suhu -4 derajat C) dapat bertahan 2 minggu – 4 bulan.
· Di dalam deep freezer (-18 derajat C) ASI dapat tahan sampai 6 bulan
· Untuk kolostrum bisa sampai 12 jam hanya pada suhu kamar

Perlu diperhatikan bahwa suhu tempat penyimpanan harus stabil, ASI yang disimpan dalam lemari pendingin atau pembeku tidak boleh ditaruh di dekat pintu. ASI perah disimpan dalam wadah atau botol steril. Sebaiknya botol tersebut terbuat dari kaca botol diberi tanggal atau label,kapan ASI diperah
Cara Pemberian ASI Perah :
1. Lidah bayi berada di atas pinggir cangkir dan biarkan bayi mengisap ASI dari dalam cangkir (dapat menggunakan sendok).
2. Orang yang memberi minum bayi duduk dengan memangku bayi
3. Memegang punggung bayi dengan lengan.
4. Meletakkan cangkir atau sendok pada bibir bawah bayi.
5. Berikan sedikit waktu istirahat setiap kali bayi menelan
Tips menyusui bagi ibu bekerja :
Susui bayi seperti biasa, tinggalkan ASI yang sudah diperas untuk persediaan di rumah.
Perah ASI di tempat kerja setiap 3-4 jam sekali secara teratur agar produksi ASI tetap terjaga.
Pilih tempat yang tenang dan nyaman untuk memerah ASI.
Menggunakan peralatan yang bersih dan steril.
ASI dapat disimpan di lemari pendingin atau lemari pembeku/ freezer.
Pada saat ibu bekerja, ASI perah dapat diberikan pada bayi dengan cangkir atau sendok.
Pada saat ibu di rumah, sesering mungkin menyusui bayi.
Mempraktekkan keterampilan memerah ASI dan merubah jadwal menyusui sejak satu bulan sebelum bekerja.
Selalu minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama masa menyusui bayi.

Jumat, 06 Januari 2012

12 MITOS YANG SALAH MERAWAT BAYI



            Mengasuh atau merawat bayi lahir bukan merupakan tindakan yang sederhana. Dalam praktik perawatan, banyak orang tua yang sering salah dalam merawat bayi. Beberapa praktik perawatan bayi yang mengikuti kebiasaan turun-temurun, selain kurang bisa diterima secara ilmiah, juga bisa merugikan bagi bayi. Nah, sebagai wanita yang nantinya adalah sebagai calon ibu hendaknya kita mengetahui berbagai mitos yang berkembang di masyarakat.
1. Dipakaikan gurita agar tidak kembung
       Mitos ini tidak benar, karena organ dalam tubuh bayi malah akan kekurangan ruangan untuk tumbuh dan berkembang. Akibatnya pertumbuhan organ-organ ini akan terhambat. Kalau mau tetap memakaikan gurita boleh saja, ASAL ikatan bagian atasnya dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang dengan optimal.
2. Tidak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari
       Tentu ini tidak tepat! Kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa bisa beresiko melukai wajah dan mata bayi. Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan atau kaki bayi saat ibu menggunting kukunya. Maka sebaiknya digunakan gunting kuku khusus bayi yang lebih aman dan harus dilakukan dengan hati-hati.
3. Pusar ditindih koin agar tidak bodong
       Secara ilmiah memang ada benarnya, tapi koin hanya alat untuk menekan saja. Kalau bodongnya besar harus dioperasi, tapi kalau bodongnya kecil boleh ditindih dengan koin, asal pusar bayi diberi kassa steril yang diganti setiap hari dan diikat di belakang.
4. Dibedong agar kaki lurus
       Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu karena kerja jantung memompa darah menjadi sangat berat. Dipakaikannya bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukan kaki. Semua kaki bayi baru lahir memang bengkok karena dalam perut ibu tidak ada ruangan cukup bagi bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir kakinya masih bengkok. Lama-kelamaan kaki bayi akan lurus dengan sendirinya tanpa harus dibedong.
5. Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan
       Salah, pasalnya usus bayi belum mampu mencerna makanan pada awal-awal usianya. Akibatnya, bayi jadi sembelit. Makanan padat pertama dapat diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, misalnya bubur susu atau pisang lumat.
6. Hidung ditarik-tarik agar mancung
       Ini jelas salah! Karena mancung tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung yang sifatnya bawaan. Jadi, meski setiap menit ditarik-tarik, kalau memang tulang hidungnya tidak mancung maka tidak akan berubah. Hal ini malah akan menambah kesakitan pada hidung bayi.
7. Sedikit membuang ASI sebelum menyusui
       Menurut orang tua zaman dulu, tidak baik memberikan ASI lama (basi) kepada bayi, sehingga kalau hendak menyusui harus membuang sedikit ASI. Mungkin karena warna ASI yang kekuningan itu yang dianggap orang basi. Padahal ASI tidak pernah basi. ASI yang berwarna kekuningan kental yang keluar pada hari pertama disebut kolostrum. Justru ASI yang kekuningan inilah yang paling tinggi kandungan nutrisinya yang tidak dapat ditandingi oleh susu formula.
8. Bayi tidak boleh dimandikan jika tali pusatnya belum lepas
       Justru tali pusat harus dibersihkan lalu dikeringkan dan dibungkus dengan kassa steril. Memandikan bayi sambil merawat tali pusat. Kalau bayi tidak dimandikan atau tali pusat akan ditumbuhi kuman-kuman dan bisa menyebabkan infeksi pada bayi.
9. Kepala bayi perlu diberi bedak agar tidak gampang pilek
       Mitos ini sangat aneh dan tidak masuk akal. Tidak ada hubungannya antara pilek dengan bedak. Bedak ini malah nantinya akan menyebabkan kerak di kepala dan merupakan media kuman tumbuh bila kepala tidak dibersihkan.
10. Bayi harus diberi susu lebih kental agar cepat gemuk
       Suatu anggapan yang keliru. Susu kental tidak dapat dicerna dan menyebabkan endapan susu di lambung, sehingga bayi menjadi cepat muntah dan menyebabkan bayi sulit BAB.
11. Air tajin sebagai pengganti ASI
       Ingat! Air tajin bukanlah susu, karena kandungan nutrisinya sangat kurang, sedangkan bayi memerlukan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan. Jadi jangan mengganti ASI dengan air tajin.
12. Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari
       Mungkin yang tepat adalah jangan pergi ke tempat yang penuh orang. Banyak orang berarti banyak kuman penyakit. Karena kekebalan bayi masih sangat rentan saat usianya dibawah 40 hari. Jangan membawa bayi ke tempat yang ramai, kecuali memang sangat penting dan hanya sebentar.

Kamis, 05 Januari 2012

PIJAT BAYI, BOLEH ATAU TIDAK?



           Pijat bayi merupakan terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak berabad-abad silam. Seni pijat untuk pengobatan sudah tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan kedokteran zaman Mesir Kuno. Di India sekitar tahun 1800 SM, seni pijat bayi ini telah ada dan dicatat dalam buku Ayur Veda. Demikian pula di Cina, sejak zaman Dinasti Tang pijat bayi diyakini dapat memberi pengaruh yang positif pada tubuh manusia. Ilmu kesehatan modern juga telah membuktikan bahwa terapi sentuhan dan pijat pada bayi dapat mempengaruhi kenaikan berat badan bayi sebesar 9,44%. Hebatnya lagi, bayi-bayi prematur yang setiap harinya diberikan pijatan selama 15 menit akan tumbuh dan mengalami kenaikan berat badan 47% lebih cepat daripada mereka yang tidak dipijat.
            Di Indonesia, pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih dipegang peranannya oleh dukun bayi. Padahal apabila bayi ini dipijat sendiri oleh orang tuanya akan memberikan manfaat yang lebih baik daripada bayi dipijat oleh dukun, karena akan timbul hubungan emosional, tercipta kasih sayang, dan ikatan batin yang sehat (secure attachment) antara bayi dan orang tua, terutama dalam usia 3 tahun pertama yang akan menentukan perkembangan kepribadian anak selanjutnya. Sedangkan pijatan yang paling bermanfaat adalah ketika bayi berumur enam atau tujuh bulan. Pemijatan bisa dilakukan dua kali sehari, yang penting dalam suasana nyaman. Ini merupakan bagian dari parenting, bukan pengobatan.
            Pijat pada bayi dilakukan tidak seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi lebih banyak menekankan pada sentuhan (stimulus touch). Pemijatan yang dilakukan secara benar tidak hanya bermanfaat untuk bayi sehat saja, tapi juga bagi bayi yang sakit atau kurang sehat. Bahkan, bayi prematur pun perlu dipijat. Karena pijat bayi ini memiliki banyak sekali manfaat, antara lain meningkatkan berat badan bayi, mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan produksi ASI, memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi kembung, dan mencegah depresi pada bayi.
            Paradigma bahwa pijat bayi adalah perawatan spa gaya baru untuk bayi-bayi bagi keluarga kaya harus segera ditepis, dan pijat bayi ini hendaknya dilakukan oleh keluarga yang mempunyai bayi dari berbagai kelas. Secara tidak sadar, kita telah melakukan pijatan pada bayi seusai memandikan, yakni ketika mengolesi tubuh si kecil dengan minyak telon. Sentuhan-sentuhan itu merupakan hal yang disukai karena memberikan rasa nyaman bagi bayi. Secara ilmiah, pijatan memberi stimulus pada hormon di dalam tubuh yang mengatur fungsi-fungsi seperti nafsu makan, tidur, ingatan dan belajar, pengaturan temperatur tubuh, mood, perilaku, pembuluh darah, pertumbuhan, dan depresi.
            Layaknya makanan yang baik untuk bayi, pijat bayi sama pentingnya dengan vitamin dan mineral. Di Jawa sering kita mengenal adanya dukun pijat bayi yang memiliki keahlian memijat bayi. Seorang dukun pijat bayi yang penulis temui memberikan keterangan yang sama terhadap manfaat pijatan pada bayi. Beliau pun memberikan nasehat kepada penulis agar tidak perlu khawatir melakukan kesalahan fatal dalam memijat bayi. Yang perlu diingat adalah tubuhnya yang kecil dan tulangnya yang masih lunak sehingga ketika Anda memberikan pijatan kepada bayi, kelembutan gerakan tangan merupakan kunci sukses.